Tuesday, November 1, 2016



Struktur Bangunan Rumah Lamin
Arief Rahman Hakim / 16613006
 Rumah adat Lamin sebetulnya merupakan rumah kediaman bagi masyarakat suku Dayak di masa silam. Rumah ini berukuran sangat besar, yakni berkisar pada tinggi tiang 3 meter, lebar 15 meter, dan panjang sekitar 300 meter. Dengan ukuran yang sedemikian besar, rumah lamin dapat menampung 12 sd 30 keluarga atau sekitar 100-150 orang. Rumah Lamin merupakan rumah
dengan struktur panggung yang secara keseluruhan materialnya terbuat dari kayu ulin, kayu khas Pulau Kalimantan yang terkenal kuat dan tahan lapuk. Masyarakat Dayak sering menyebut kayu ulin dengan istilah kayu besi. Hal ini sesuai dengan struktur kayunya yang justru akan semakin keras seperti besi bila terus terkena air. Struktur panggung pada rumah adat Kalimantan Timur ini ditopang oleh banyak tiang-tiang penyangga yang berbentuk silindris (tabung). Akan tetapi, secara umum tiang tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu tiang yang menyangga atap rumah dan tiang yang menyangga lantai dan dinding rumah. Untuk masuk ke dalam rumah, seseorang harus meniti salah satu dari 2 tangga yang tersedia di bagian depan rumah. Tangga ini umumnya memiliki jumlah anak tangga ganjil yang melambangkan keselamatan dalam kepercayaan suku dayak. Selain adanya tangga, kita juga akan menemukan pagar kayu di sekeliling rumah adat lamin bagian atas. Pagar kayu yang biasanya berukir ini digunakan untuk menjaga pengunjung atau anggota keluarga tidak jatuh dari rumah. Selain pada pagar, ukiran-ukiran etnik suku dayak yang umumnya didominasi oleh warna kuning, putih, dan hitam tersebut juga dapat ditemukan pada dinding-dinding dan ujung atap rumah yang berbentuk pelana. Ukiran tersebut meski terlihat hanya berfungsi sebagai hiasan, namun masyarakat Dayak menganggap bahwa ia juga mampu menolak bala dan penyakit bagi pemilik rumah.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-kalimantan-timur-lamin.html



No comments:

Post a Comment