Struktur Bangunan Rumah Lamin
Arief Rahman Hakim / 16613006
Rumah adat Lamin
sebetulnya merupakan rumah kediaman bagi masyarakat suku Dayak di masa silam.
Rumah ini berukuran sangat besar, yakni berkisar pada tinggi tiang 3 meter,
lebar 15 meter, dan panjang sekitar 300 meter. Dengan ukuran yang sedemikian
besar, rumah lamin dapat menampung 12 sd 30 keluarga atau sekitar 100-150
orang. Rumah Lamin merupakan rumah
dengan struktur panggung yang secara
keseluruhan materialnya terbuat dari kayu ulin, kayu khas Pulau Kalimantan yang
terkenal kuat dan tahan lapuk. Masyarakat Dayak sering menyebut kayu ulin
dengan istilah kayu besi. Hal ini sesuai dengan struktur kayunya yang justru
akan semakin keras seperti besi bila terus terkena air. Struktur panggung pada
rumah adat Kalimantan Timur ini ditopang oleh banyak tiang-tiang penyangga yang
berbentuk silindris (tabung). Akan tetapi, secara umum tiang tersebut terbagi
atas 2 jenis, yaitu tiang yang menyangga atap rumah dan tiang yang menyangga
lantai dan dinding rumah. Untuk masuk ke dalam rumah, seseorang harus meniti
salah satu dari 2 tangga yang tersedia di bagian depan rumah. Tangga ini
umumnya memiliki jumlah anak tangga ganjil yang melambangkan keselamatan dalam
kepercayaan suku dayak. Selain adanya tangga, kita juga akan menemukan pagar
kayu di sekeliling rumah adat lamin bagian atas. Pagar kayu yang biasanya
berukir ini digunakan untuk menjaga pengunjung atau anggota keluarga tidak
jatuh dari rumah. Selain pada pagar, ukiran-ukiran etnik suku dayak yang
umumnya didominasi oleh warna kuning, putih, dan hitam tersebut juga dapat
ditemukan pada dinding-dinding dan ujung atap rumah yang berbentuk pelana.
Ukiran tersebut meski terlihat hanya berfungsi sebagai hiasan, namun masyarakat
Dayak menganggap bahwa ia juga mampu menolak bala dan penyakit bagi pemilik
rumah.Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-kalimantan-timur-lamin.html
No comments:
Post a Comment