Cara Menyimpan Semen yang Benar
Afif
Desiantoro/NIm : 16613012
Bagaimana cara menyimpan semen yang benar? Semen
adalah bahan bangunan yang berfungsi sebagai zat pengikat. Material ini
merupakan bahan baku dalam pembuatan adukan beton untuk keperluan
pendirian struktur dan konstruksi bangunan. Semen memungkinkan
material-material penyusun beton dapat terikat satu sama lain.
Semen-semen yang sudah Anda beli harus disimpan
dengan metode yang baik dan benar. Tujuannya tentu saja tidak lain adalah untuk
mempertahankan kualitas dari semen tersebut. Semen yang bermutu bagus ditandai
dari butirannya yang terurai dan terlihat lembut seperti debu. Bila Anda salah
dalam menyimpan semen, maka akibatnya kualitasnya bakal menurun karena
menggumpalnya partikel-partikel semen.
Karena memiliki sifat yang gampang mengeras,
material yang memerlukan penanganan khusus seperti semen ada baiknya disimpan di tempat yang
terbebas dari air. Berikan naungan di atas semen tersebut yang berfungsi untuk
melindunginya dari air hujan serta hindari menyimpan semen bersentuhan langsung
dengan tanah. Sangat dianjurkan untuk memberikan balok-balok kayu yang dilapisi
triplek sebagai landasan semen.
bagaimana sih caranya yang benar dalam
penyimpanan semen itu?
Berikut ulasannya………….
Simpan di Ruangan yang Tertutup
Wajib hukumnya menyimpan semen di ruangan
yang tertutup serta terhindar dari sinar matahari dan air hujan. Berikan alas
berupa selembar papan kayu untuk menjaga kondisi semen tetap kering. Lebih
tepat lagi jika kayu tersebut dibuat berongga pada bagian bawahnya. Hindari
meletakkan karung semen langsung di atas permukaan lantai sebab berisiko
terkena kelembaban dari penguapan air atau pengembunan lantai.
Susun Kemasan Semen Secara Bersilang
Apabila Anda berniat untuk menyimpan semen dalam
jumlah yang cukup banyak, disarankan menyusun karung-karung semen tersebut
dengan susunan yang saling-menyilang. Tepat sekali, susunan ini mirip seperti
pada susunan batubata. Mula-mula letakkan semen dalam posisi yang sejajar,
kemudian tumpuk semen lain di atasnya namun dalam posisi yang berkebalikan
dengan posisi susunan di bawahnya. Dengan begini, tumpukan semen tersebut pun
tidak akan mudah terjatuh.
Berikan Ruang untuk Sirkulasi Udara
Jangan pernah sekali-kali menumpuk beberapa semen
dalam susunan yang rapat. Meskipun hal tersebut akan menghemat tempat, tetapi susunan
semen yang terlampau rapat mengakibatkan udara terjebak di sela-sela kemasan
semen sehingga tingkat kelembabannya akan meningkat. Jika dibiarkan
terus-menerus, lama-kelamaan semen pun akan menggumpal dan mengeras menjadi
baru. Lebih direkomendasikan untuk memberikan ruang atau celah secukupnya di
antara tumpukan semen sebagai jalur sirkulasi udara.
Gunakan Semen yang Pertama Kali Disimpan
Agar kondisi setiap semen yang disimpan di dalam
gedung tetap terjaga dengan baik, Anda harus menerapkan metode first in first
out. Jadi semen yang lebih dahulu masuk ke dalam gudang harus digunakan lebih
awal. Kendala dalam teknik ini yaitu semen yang pertama kali datang biasanya
terletak di tumpukan yang paling bawah sehingga sulit diambil. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, lakukanlah penumpukan sak-sak semen berdasarkan waktu
kedatangannya. Jangan pernah sekali-kali menumpuk semen yang datang di hari
yang berbeda.
Jaga Kondisi Kebersihan Ruangan
Ruangan yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan
semen harus senantiasa dijaga kebersihannya. Tingkat kelembaban ruangan
tersebut juga wajib dikontrol dengan baik serta diusahakan supaya kondisinya
tetap kering. Salah satu kunci utamanya adalah dengan menjaga sirkulasi udara
di dalam ruangan agar senantiasa bergerak lancar.
Tetap Letakkan di Tempat yang Terlindung
Jika karena alasan-alasan tertentu Anda tidak
mungkin menyimpan semen di dalam gudang, tetaplah meletakkan semen tersebut di
tempat yang teduh. Utamanya yaitu tempat yang terlindung dari terik matahari
dan curah hujan yang tinggi. Jangan lupa tutuplah susunan semen ini menggunakan
kain terpal untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal.
No comments:
Post a Comment