Kaca Pada Bangunan
M. Ikhsanu Yaqin
IB/DIII T.SIPIL 16613038
Seiring perkembangan zaman,
makin banyak bahan bangunan yang unik. Salah satunya adalah kaca. Meskipun
tidak bisa dibilang sepenuhnya baru karena sedari dulu kaca sudah digunakan oleh
orang-orang pada bangunan. Tapi penambahan unsur kaca pada era ini menjadikan
bangunan terlihat lebih modern dan canggih. Sebagai bahan bangunan, tentu saja
kaca digunakan untuk meneruskan sinar matahari karena sifatnya yang bening. Tapi
tidak berhenti di situ saja, masih banyak cara untuk mensiasati kaca sebagai
bahan bangunan.
A. Pengertian
kaca
Tak
kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah. Sebelum kita menaruh unsur kaca
pada bangunan, kita harus mengenal kaca itu sendiri. Kaca adalah material padat yang merupakan
zat cair yang sangat dingin, karena molekul-molekulya tersusun seperti air
namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil dan ini terjadi karena proses
pendinginan yang sangat cepat. Hal inilah yang membuatnya menjadi transparan atau tembus pandang.
Dengan pengertian lain, Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang
bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh atau mudah pecah.
B. Komposisi kaca
Kaca
dibuat dari silikon dioksida (SiO2) atau silika, Na2O
atau soda, CaO atau gamping dan beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah
2.000 derajat celcius. Pasir kuarsa untuk membuat kaca haruslah yang hampir
murni, kandungan besinya tidak boleh melebihi 0.45% karena dapat merusak warna
kaca. Untuk soda terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3).
Sedangkan untuk gamping dari batu gamping serta gamping bakar dari
dolomite. Sedangkan penambahan bahan-bahan tertentu bertujuan untuk memperkuat
serta menambah sifat-sifatnya sehingga menjadikannya berbagai jenis kaca.
C. Sifat kaca
Kaca
yang digunakan dalam bangunan bersifat tembus pandang sehingga ia dapat
meneruskan cahaya, itu juga berarti dapat meneruskan sinar matahari. Namun
dalam aplikasinya tidak selalu dibuat tembus pandang akan tetapi dapat juga
dibuat menjadi semi tembus pandang atau sama sekali tidak tembus pandang. Hal
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan sengaja saat
pencetakannya maupun memodifikasinya. Dengan menempelkan stiker atau film
adalah salah satu cara untuk membuat kaca menjadi tidak transparan.
Sifatnya yang dapat
memantulkan cahaya dan dibuat seperti apapun ia tetap dapat meneruskan cahaya,
walaupun akan berbeda ketajamannya antara jenis kaca yang satu dengan yang
lainnya. Sifat yang menjadi kelemahannya adalah mudah pecah walaupun memang
tahan terhadap zat kimia. Namun dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
kini sifat mudah pecah tersebut dapat diminimalisir. Misalnya saja jenis kaca tempered,
sebelum pecah akan mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu seperti
melengkung atau bengkok. Sehingga jenis ini akan membuatnya lebih aman untuk
digunakan pada bangunan. Namun jangan lupa, licin juga merupakan sifatnya.
D. Pengaplikasian kaca pada bangunan
Seperti
yang telah diuraikan diatas bahwa sifat kaca salah satunya adalah tembus
pandang, maka penerapan pada bangunan biasanya untuk pencahayaan atau penerangan
di dalam ruangan. Dipasang pada pintu, jendela, maupun dengan bentuk yang
lainnya, ini bertujuan untuk meneruskan cahaya matahari ke dalam bangunan.
Sehingga walaupun tanpa lampu ruangan akan terang saat siang hari. Tentu saja
hal ini akan menghemat energi bukan?. Selain itu dengan masuknya cahaya
matahari ke dalam ruangan akan menghilangkan kelembaban. Seperti anak tangga
misalnya, sebaiknya mendapat pencahayaan yang cukup agar tidak lembab. Jika
anak tangga sering dalam keadaan lemab maka akan membuatnya licin dan ini
sangat berbahaya, apalagi jika menggunakan kaca sebagai anak tangganya.
Penggunaan
pada gedung bertingkat biasanya untuk menyelimutinya baik seluruhnya maupun
hanya sebagian atau hanya pada bagian tertentu saja. Gedung yang berselimut
kaca akan menghadirkan kesan mewah dan megah, tentu ini akan menonjolkan kesan
tersendiri pada bangunan tersebut. Akan tetapi pada zaman sekarang, penggunaan pada bangunan
telah mengalami perkembangan, walaupun kaca masih memerlukan bahan bangunan
lain untuk menemaninya. Kaca belum bisa berdiri sendiri atau dengan kata lain
belum dapat dijadikan sebagai struktur bangunan, hal ini karena sifatnya yang
mudah pecah.
No comments:
Post a Comment