Monday, November 7, 2016

Uji Tarik Besi



Uji Tarik Besi
              Oleh Sopyan Wahyudi / 16 613 004


Uji Tarik besi  merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly stiff). http://www.alatuji.com/article/detail/2/uji-tarik#.WCEOdBI8vIU

Hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan.Stress adalah beban dibagi luas penampang bahanstrain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan” Hukum Hooke (Hooke's Law)

            Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasarkan anggapan bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis bahan yaitu besi tulangan dan beton dipakai secara bersamaan. Tulangan menyediakan gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu menahan gaya tekan.

Secara umum besi beton tulangan mengacu pada dua bentuk yaitu besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar/BJTD). Besi polos adalah besi yang memiliki penampang bundar dengan permukaan licin atau tidak bersirip. Besi ulir atau besi tulangan beton sirip adalah batang besi dengan bentuk permukaan khusus berbentuk sirip melintang (puntir/sirip ikan) atau rusuk memanjang (sirip teratur/bambu) dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada proses produksinya.

Tulangan ulir, yang diberi ulir melalui proses rol pada permukaannya (polanya berbeda tergantung dari pabrik pembuatnya) untuk mendapatkan ikatan (bonding) yang lebih baik antara tulangan dan beton yang digunakan pada hampir semua aplikasi dibandingkan dengan tulangan polos dengan luas penampang sama. Bentuk ulir berupa sirip meningkatkan daya lekat guna menahan gerakan dari batang secara relatif terhadap beton. Tulangan polos (BJTD) jarang digunakan kecuali untuk membungkus tulangan longitudinal (sengkang atau spiral) yang diberi kait pada ujungnya, terutama pada kolom.

Sejak tahun 1950 konstruksi konstruksi besi beton mulai digunakan sebagai elemen utama dalam pembangunan gedung tinggi. Karena pengetahuan manusia tentang perilaku beton bertulang yang terbatas, terutama mengenai nonlinearitas material beton itu sendiri, pada awal abad ke-20 kebanyakan gedung tinggi di Amerika menggunakan baja profil sebagai elemen struktur utamanya. Baru pada 1950-an konstruksi beton mulai ikut berperan dalam konstruksi gedung tinggi. Di Indonesia sendiri, besi beton lebih sering digunakan untuk pembangunan gedung, karena bahan ini lebih mudah didapat sehingga dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya.

Besi beton atau beton bertulang boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding pebahan tanah, terowongan, jembatan yang melintasi lembah (viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya.Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan untuk struktur kolom, balok, dinding, plat, besi poer dan sloof. Sukses beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang universal karena banyaknya kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut antara lain :
  1. Memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan kebanyakan bahan lain.
  2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan memiliki struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intesitas rata-rata, batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa mengalami keruntuhan.
  3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
  4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
  5. Dibandingkan dengan bahan lain, memiliki usia layan yang sangat panjang. Dalam kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kekuatannya tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama semakin bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan semen.
  6. Merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam itu.
  7. Dapat dirakit menjadi bentuk yang sangat beragam mulai dari plat, balok dan kolom yang sederhana sampai menjadi atap kubah dan cangkang besar.
  8. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.

                Dari Penjelasan tersebut besi beton harus dilakukan pengujian terhadap kekuatan tarik agar nantinya saat digunakan pada konstruksi kekuatan besi sudah terjamin kekuatannya.Menghindari terjadinya patah pada besi yang dapat membuat sebuah bangunan bertingkat miring,amblas bahkan roboh dan berbagai macam masalah lain yang dapt membahayakan nyawa.Kerugian yang sangat besar apabila sebuah bangunan roboh.

No comments:

Post a Comment