Manajemen
Konstruksi
Rio Haekal Offari
1661 3002
“Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan
aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat
diartikan sebagai sebuah model
bisnis yang
dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan
bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.”
Manajemen,
dari kata tersebut bisa dilihat artinya adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
Itu
bila Manajemen, berarti bila ditambahkan kata konstruksi, maka maknanya akan
berbeda pula, yaitu seperti yang saya contek sedikit di paragraf pertama.
Akan
saya paparkan sedikit sejarahnya tentang manajemen :
Banyak kesulitan yang
terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen
telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.[6] Piramida tersebut dibangun oleh lebih
dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun
jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika
itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta
bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai
rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan
piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik
manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan.
Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan
banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai
contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal;
pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal
tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan olehHenry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain
lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja,
dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi
evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era
manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
No comments:
Post a Comment