KONSTRUKSI BAJA
Riyan Wilantara / 16613048
Konstruksi baja adalah sebuah konstruksi atau rangka baja yang terdiri dari susunan beberzpa batang-batang baja yang di sambung-sambung menjadi kumpulan bentuk segitiga yang banyak pada atap bangunan. Setiap pertemuan beberapa batang akan selalu di sambung pada pertemuan simpul menggunakan baut, las lumer dan juga paku kelling. Bisa di katakan jika konstruksi baja ini merupakan rangka di bagian atap sebuah bangunan besar seperti bangunan pabrik, gudang pabrik, bagasi mobil-mobil besar, dan masih banyak lainnya. ( sumber :http://bajaberat.net/pengertian-dari-konstruksi-baja/ ).
Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari susunan batang-batang baja yang membentuk kumpulan segitiga, dimana setriap pertemuan beberapa batang disambung pada alat pertemuan/simpul dengan menggunakan alat penyambung (bout,paku keeling dan las lumer).
( sumber : civilbanget.blogspot.co.id/2013/07/konstruksi-rangka-baja.html )
Dalam penggunaan konstruksi baja ini memiliki beberapa tahap yang perlu di perhatikan di setiap pemasangan, tahap-tahap tersebut antara lain:
- Kuda-kuda atap bangunan atau biasa di sebut dengan Kap Spant
- Ikatan angin.
- Jembatan rangka baja.
- Tiang transmisi yang berguna sebagai tempat jaringan listrik yang berteganggan tinggi.
- Dan menara air.
Pada dasarnya di bandingkan kontruksi yang berbahan beton atau kayu, konstruksi yang menggunakan bahan baja berat ini memiliki kelebihan yang cukup baik, meskipun juga memiliki kekurangan. Berikut ini kelebihan yang di miliki pada konstruksi baja.
Kelebihan Konstruksi Baja
- Pemasangan yang relatif mudah, Jika Anda menggunakan konstruksi selain baja, mungkin membutuhkan tenaga yang banyak, namun dengan menggunakan konstruksi baja, semua tenaga bisa dipangkas, sesuai dengan kebutuhan dari pengerjaannya dan bahkan dalam hal biaya konstruksi baja lebih menekan pada biaya operasional.
- Mudah di bongkar atau juga mudah untuk di pindahkan, sangat berbeda jika Anda menggunakan konstruksi lain, misalnya cor beton, apa mungkin bisa kita pindahkan ke tempat lain sesuai dengan keinginan kita? inilah yang menjadi pertimbangan bagi banyak pihak, bahwa baja lebih efisien dibanding dengan konstruksi lainnya.
- Berat lebih ringan di bandingkan dengan cor beton.
- Baja memiliki ukuran serta kualitas yang terterntu yang sudah di pastikan dari pabriknya.
Banyak kita jumpai berbagai bangunan dan jembatan yang menggunakan baja sebagai struktur utamanya. Contohnya, jembatan kereta api dan jembatan jalan raya yang melintasi sungai yang cukup lebar. Kemudian ada bangunan pabrik maupun gudang yang besar. Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini, yakni Jembatan Suramadu, juga menggunakan kabel baja sebagai strukturnya. Sebenarnya, apa sih struktur baja itu? Apakah dia memiliki keunggulan dibanding beton?Ada 3 jenis struktur baja yang sering diterapkan sebagai struktur bangunan:
Tipe Rangka atau frame structure
Dengan menyusun batang baja dengan bentuk struktur tertentu, batang baja mampu memperkuat satu sama lain. Hal ini banyak diterapkan pada struktur atap, bangunan pabrik, pergudangan, jembatan serta tower BTS (Base Transceiver Station) operator seluler. Yang populer di dunia, adalah Menara Eiffel, yang sebagian besar menggunakan batang-batang baja yang disusun secara struktural hingga bisa berdiri megah hingga kini.
Tipe cangkang atau shell-type structure
Struktur baja tipe cangkang diterapkan pada bangunan stadion, gelora, maupun bangunan lain yang membutuhkan kubah / dome diatasnya. Salah satu contoh adalah struktur atap pada Sapporo Dome, salah satu stadion yang dipakai dalam Piala Dunia 2002.
Tipe suspensi atau suspension-type structure
Suspensi bisa juga disebut tarikan. Baja pada sistem struktur ini menahan beban dengan kekuatan tarikannya. Contohnya, biasa dimanfaatkan sebagai kabel baja pada jembatan.
Artinya, gedung berstruktur baja, saat mengalami stress yang hebat -semisal gempa bumi- tidak akan langsung rubuh. Biasanya akan meregang dulu (miring), baru kemudian bila gaya sudah melebihi batas kritis, baru bangunan tersebut akan patah / runtuh. Sama halnya pada struktur jembatan. Hal ini memberi kesempatan bagi penghuni gedung untuk menyelamatkan diri.
Beda dengan beton biasa yang akan langsung runtuh bila gaya melebihi batas kritisnya.
Baja sering digunakan sebagai struktur utama bangunan karena memiliki beberapa keunggulan:
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas daripada beton. Sehingga dapat mengurangi ukuran struktur, serta mengurangi beban sendiri struktur. Baja sangat cocok diterapkan pada struktur jembatan. Beton jauh lebih berat dibandingkan baja.
2. Homogenitas tinggi. Baja bersifat homogen, sehingga kekuatannya merata. Beda dengan beton yang merupakan campuran dari beberapa material penyusun, tidak mudah mengatur agar kerikil dan pasir bisa merata ke semua bagian beton.
3. Keawetan tinggi. Baja akan tahan lama bila perawatan yang dilakukan terhadapnya sangat baik. Misalnya, rutin mengecat permukaan baja agar terhindar dari korosi.
4. Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat tegangan yang cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula asalkan gaya yang terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.
5. Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan tarik yang cukup tinggi, baja juga akan mengalami regangan tarik yang cukup besar sebelum runtuh. Seperti yang saya jelaskan diatas.
6. Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa dibentuk sesuai yang dibutuhkan. Penyambungan antar elemen pada struktur baja juga mudah, hanya tinggal memasangkan baut atau bisa menggunakan las, sehingga akan mempercepat kegiatan proyek.
Meski demikian, baja juga memiliki kelemahan sebagai struktur:
1. Pemeliharaan rutin. Baja membutuhkan pemeliharaan khusus agar mutunya tidak berkurang. Konstruksi baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air harus dicat secara periodik.
2. Baja akan mengalami penurunan mutu secara drastis bahkan kerusakan langsung karena temperatur tinggi. Misalnya saat terjadi kebakaran.
3. Baja memiliki kelemahan tekuk pada penampang langsing.
Sekarang ini, banyak juga yang memanfaatkan baja ringan sebagai sistem rangka atap. Selain murah, ringan, dan pengerjaannya mudah, baja juga lebih awet.
Baja sudah banyak menggantikan peran kayu dalam konstruksi. Jaman kayu sebagai atap mungkin sudah hampir punah. Mengingat hutan-hutan di seluruh Indonesia sudah dibabat habis oleh para penebang kayu. Bisa-bisa hutan kita akan gundul semua bila kita terus menggunakan kayu sebagai bahan bangunan
No comments:
Post a Comment