Kayu
Oleh : Soni Marselino
Salam Mahasiswa!!! Haloo semua apa kabar hari ini. Pada
postingan kali ini saya akan membahas tentang bahan yang sering digunakan dalam
sebuah konstruksi bangunan. Bahan apakah itu? Langsung saja nebuju TKP.
KAYU
A.
Apa itu Kayu?
Kayu
merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian. Mengetahui sifat-sifat dari kayu ini penting sekali dalam
industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat
dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan
tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya
apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat atau harganya yang terlalu mahal.
Sebagai
bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai
sebelum orang
mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus
memenuhi beberapa
syarat yaitu :
1. mampu menahan bermacam-macam beban
yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu yang direncanakan
2.
mempunyai
ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya
3. serta mempunyai ukuran penampang dan
panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.
B. Apa
saja Sifat-sifat Kayu?
Ada banyak
sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai bagian
dari konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan memahami
sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi
bangunan itu sendiri.
Kayu
memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.
Mudah didapatkan di toko-toko material.
2.
Banyak dikuasai oleh tukang lokal.
3.
Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.
Kelebihan-kelebihan
dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu memberikan
keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu kayu
juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:
1. Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
2. Dapat mengembang dan menyusup.
3. Bentang atap dengan konstruksi kayu
seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.
4. Harga kayu semakin lama semakin mahal karena
semakin berkurangnya stok kayu dari alam.
C. Penggunaan Kayu Sebagai Bahan Konstruksi Dan
Material Bangunan
1. Kayu sebagai konstruksi bangunan
Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua
bangunan perumahan dan
struktur
bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu
menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan
komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan
tersebut lebih banyak menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern.
Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari
papan kayu atau panel kayu.
Kayu untuk
keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan
terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I atau II. Bila
dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus diawetkan
terlebih dahulu.
Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk
bahan bangunan hanya
terbatas
untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi bangunan yang
memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan
bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran
terbesar sesuai dengan ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat
balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih papan kayu gergajian yang direkat
dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat kayunya sejajar satu sama
lain.
2. Lantai (Flooring)
Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat
disukai karena selain berksesan setetis yang kental, juga memberikan kesan
hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar sangat disukai dan
sering digunakan. Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan
tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang
bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.
3. Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan
papan kayu, saat ini lebih
umum
digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior.
Sedangkan
untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan
persyaratan
yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang
bercorak indah,
juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu
meredam suara (isolator).
a. Kayu
gergajian
Kayu
gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu
karet, mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet
yang diawetkan dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin.
Sedangkan yang dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.
b. Kayu
lapis
Kayu lapis
indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat digunakan
untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.
c. Papan
mineral
Papan
mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari
kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan
yang tahan lama.
D. Bentuk Sambungan pada Kayu
Berikut merupakan jenis-jenis sambungan pada kayu:
a. Sambungan bibir lurus
b. Sambungan miring
E. Jenis
Dimensi Kayu Di Pasaran
Ukuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian
bervariasi untuk setiap jenis kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya
dipakai sebagai bahan mebel, kayu buah sebagai bahan kayu pertukangan dan
konstruksi. Hal ini mungkin ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai
pemanfaatan kayu rakyat yang sesuai dengan tujuan pemakaian atau jenis
peralatan yang dimiliki atau dipakai sangat sederhana.
Kayu yang
digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil dengan mutu
batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi gubalnya tinggi).
KESIMPULAN
1. Kayu
merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk digunakan sebagai
material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan dan mudah dibentuk
sesuai keperluan.
2. Kayu
memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain yang cukup baik
untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
3. Kayu
memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan untuk kayu
sebagai bahan konstruksi bangunan.
4. Kayu
memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan kelas mutunya,
kayu karet, tata dan tusam dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural,
sedangkan yang lain dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.
Kayu yang
diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman rakyat
tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolongkelas kuat II-III.
No comments:
Post a Comment