Agregat
Oleh Rahmadina Alliah /
16613020
Agregat merupakan butir‐butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari
alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar
maupun kecil (fragmen‐fragmen) yang berfungsi sebagai
bahan campuran atau pengisi dari suatu beton.
Agregat Alam
ialah Agregat yang
dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses
pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk
partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya
Agregat dari alam terdiri atas 2
macam, yaitu :
a. Kerikil dan
Pasir Alam
Jenis ini merupakan hasil
penghancuran oleh alam dari batuan induknya, dan terdapat dekat atau sering kali
jauh dari asalnya karena terbawa oleh arus air atau angin dan mengendap disuatu
tempat.
Pada umumnya agregat jenis ini
bentuknya berubah-ubah dan tidak homogen. Jika menggunakan agregat ini untuk
campuran beton, maka perlu penanganan khusus, misalnya pencucian jika
agregatnya kotor dan pengayakan (penyaringan) jika gradasi tidak seragam.
b. Agregat Batu
Pecah
Jika terdapat kesulitan untuk
mendapatkan kerikil dan pasir langsung dari alam, dapat diatasi dengan membuat
agregat dari batuan alam yang dipecah. Kekerasan batu pecah ini pada umumnya
lebih baik daripada agregat pasir atau kerikil alam. Pada proses pemecahan
sudah merupakan seleksi terhadap bagian yang lunak dan keras. Bentuk agregat
batu pecah pada umumnya tidak bulat, bahkan sering kali pipih.
Agregat
melalui proses pengolahan dapat di temukan digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai sering ditemui agregat yang
masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar‐besar sehingga diperlukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi
jalan.
Agregat
Buatan ialah
Agregat yang merupakan merupakan mineral filler/pengisi (partikel
dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau mesin pemecah batu
- · Bentuk Agregat
Ditinjau dari bentuknya, agregat
dapat dibedakan atas agregat yang berbentuk: bulat, tidak beraturan, bersudut,
pipih, dan memanjang, panjang dan pipih.
a. Bulat
Umumnya agregat ini berbentuk bulat
atau bulat telur. Permukaanya agak licin, pengaruh gesekan selama transportasi
terbawa arus air. Pasir atau kerikil jenis ini biasanya berasal dari sungai
atau pantai.
b. Tidak Beraturan
Bentuk alamnya tidak beraturan, atau
sebagian terjadi karena pergeseran dan mempunyai sisi tepi bulat. Pasir atau
kerikil jenis ini biasanya berasal dari sungai, darat, atau dari lahar gunung
c. Bersudut
Bentuk ini tidak beraturan,
mempunyai sudut-sudut yang tajam dan permukaannya kasar. Yang termasuk jenis
ini adalah semua jenis hasil pemecahan dengan mesin dari berbagai jenis batuan.
d. Pipih
Disebut pipih bila tebalnya jauh
lebih kecil dari kedua dimensi lainnya. Biasa disebut pipih bila tebalnya
kurang dari sepertiga lebar. Agregat jenis ini berasal dari batu-batuan yang
berlapis.
e. Memanjang
Butir agregat dikatakan memanjang
jika panjangnya jauh melebihi kedua dimensi lainnya atau panjang lebih dari
tiga kali lebarnya.
f. Panjang
dan Pipih
Material yang panjangnya jauh
melabihi lebarnya dan lebarnya jauh melebihi tebalnya.
sumber : http://rauyanfauzi.blogspot.co.id/2015/12/makalah-agregat.html
No comments:
Post a Comment