Friday, October 28, 2016

Dapur

Google Image

Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah di mana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan atau pangan. Aktivitas ini disebut memasak. Dengan berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-ubah. Umumnya Dapur di bagi menjadi dua tipe, yaitu dapur bersih dan dapur kotor. Dapur bersih bisa di tempatkan dekat ruang keluarga, ataupun meja makan, karena memang fungsinya untuk menaruh makanan yang sudah dimasak. Sedangkan untuk dapur kotor, berfungsi
untuk melakukan proses masak-memasak, sehingga letaknya pun berada di belakang.
Memiliki sebuah dapur yang indah tentu akan semakin lengkap bila kita sendiri nyaman ketika menggunakannya. Bahkan sebenarnya kenyamanan menjadi faktor utama dibandingkan hanya sekedar indah saja. Untuk membuat suasana arsitektur ruang dan arsitektur interior dapur menjadi nyaman untuk penggunanya, banyak hal yang harus disesuaikan. Mulai dari ukuran dapur yang sesuai dengan proporsi tubuh penggunanya, kenyamanan suhu arsitektur ruang dan arsitektur interior, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara, serta sistem air bersih dan air kotor, dan sistem instalasi listrik untuk peralatan dapur.
Dapur sebagai area memasak haruslah lega dan rapi, sementara barang-barang pendukung untuk itu sangatlah banyak. Untuk menyimpan peralatan makan dapat disimpan di kitchen set bagian atas, sedangkan untuk menyimpan peralatan memasak, bahan makanan bahkan tabung gas dapat Anda manfaatkan bawah meja dapur. Tidak semua barang di dapur harus masuk almari. Ada beberapa yang baik untuk dipajang seperti gelas, sendok dan botol minuman. Untuk dapur yang kecil sementara barang yang akan diwadahi masih butuh tempat dapat mewadahi barang-barang tersebut dengan menggantungkannya. Selain jadi aksen juga untuk mengamankan dari hewan dapur seperti tikus atau kucing.
Dapur bisa dibagi menjadi 3 bagian utama. Yang pertama adalah kegiatan menyimpan makanan. Untuk menyimpan bahan makanan diperlukan area penyimpanan, yakni lemari dan lemari es. Yang kedua adalah kegiatan mempersiapkan bahan, yaitu, mencuci, meracik, dan memotong bahan makanan. Untuk keperluan ini memerlukan area persiapan berupa meja dan bak cuci (sink). Yang ketiga adalah kegiatan memasak, dalam hal ini diperlukan tempat atau area meletakkan kompor atau microwave. Ketiga area ini idealnya tidak boleh diletakkan sembarangan. Ada teori peletakan di dapur yang dikenal dengan bentuk segitiga. Artinya, area persiapan, masak, dan penyimpanan, sebaiknya membentuk alur segitiga. Sehingga jika pekerjaan akan diulang alurnya akan tetap sama dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
Dalam arsitektur dapur dan interior ruang dapur ketika meletakkan perangkat masak sebaiknya tidak sembarangan, pertimbangkan berbagai faktor untuk memperoleh kenyamanan dan efisiensi.
1. Kompor
Dalam interior ruang dan interior desain, dapur sebaiknya jangan diletakkan di depan jendela yang bisa dibuka karena dapat mengganggu nyala api. Apabila menggunakan kompor gas, sediakanlah lemari penyimpanan tabung gas. Posisi tabung gas yang lebih aman yaitu dengan meletakkan di luar dapur yang posisinya dekat dengan ruang terbuka. Apabila terjadi kebocoran gas dapat langsung terbuang ke udara bebas, dan mengurangi resiko tabung meledak. Namun cara ini sedikit merepotkan pada pemasangannya.
2. Bak Cuci Piring (sink)
Dalam interior ruang dan interior desain dapur sebaiknya diletakkan berhadapan dengan jendela yang dapat dibuka, atau berdekatan dengan jendela. Posisi ini membantu pergantian udara di area sink agar tidak terlalu lembab. Juga jangan meletakkan bersebelahan langsung dengan kompor, apabila terpaksa berilah jarak sekitar 50 cm antara kompor dan sink.
3. Almari Penyimpan/Kulkas
Sebaiknya jangan arsitektur dapur dan interior ruang saat meletakkan kulkas di dekat kompor atau area yang terkena sinar matahari. Hal ini untuk mencegah naiknya suhu kulkas saat pintu dibuka, yang berakibat borosnya penggunaan energi listrik karena kulkas harus mengeluarkan energi ekstra untuk mendinginkan kembali.
Merancang sebuah arsitektur desain dan arsitektur ruangan dapur tentu saja membutuhkan standar ukuran tertentu, tujuannya tentu saja untuk membuat nyaman bagi penggunanya karena sesuai dengan kondisi tubuh.
1. Posisi Meja Dapur (kabinet bawah)
Tinggi meja atau kabinet bawah harus disesuaikan ukuran penggunanya, apakah pendek atau tinggi. Karena pada meja dapur ini tempat meletakkan kompor dan sink, sekbaiknya setinggi pinggul pengguna.
2. Kabinet Atas
Ketinggian interior ruangan dan interior kitchen set dasar kabinet atas juga disesuaikan dengan tinggi pengguna dapur. Bila terlalu tinggi mengakibatkan terlalu sulit mengambil benda yang disimpan di kabinet atas, sedang bila terlalu rendah kepala berisiko terbentur sisi lemari. Sisa ruang antara kabinet atas dan meja biasanya diberi ornamen khusus seperti ; keramik, kaca, atau stainless steel.
3. Jarak Sirkulasi
Interior ruangan dan interior kitchen set dan area kerja yang terletak antara meja dapur atau kabinet bawah harus nyaman untuk aktifitas bekerja di dapur untuk pengguna. Misalnya untuk 2 orang bekerja saling membelakangi, orang dapat berlalu lalang di belakang orang yang sedang bekerja di dapur. Harus diperhitungkan pula kondisi orang yang sedang membungkuk atau berjongkok ketika sedang membuka kabinet bawah.
Fungsi dapur saat ini bukan hanya sekedar tempat untuk memasak, tetapi juga bisa memberikan nilai lebih pada kenyamanan dan estetika. Perencanaan dapur modern sekarang mengikuti prinsip segitiga yang menyatakan bahwa tiga fungsi utama dapur adalah penyimpanan (seperti kulkas), persiapan, dan memasak. Prinsip ini menekankan agar antara ketiga fungsi tersebut, tidak saling menghalangi namun juga jarak keduanya tidak terlalu jauh. Di era modern ini, bentuk dapur juga bermacam-macam, dapur bisa di bentuk sebagus mungkin dengan gaya yang sesuai dengan pemiliknya, seiring perkembangan desain interior, dapur mulai berubah fungsinya.

Posting by Ikhsanu Yaqin

No comments:

Post a Comment